Menurut bahasa Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri atas dua kata yaitu : Kripto artinya merahasiakan dan Graphia artinya tulisan. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa kriptografi itu adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan keamanan informasi seperti kerahasiaan data, kevalidan data, integritas data serta autentikasi data (Menezes, Oorshot and Vanstone 1996). Selain itu, kriptografi dapat diartikan sebagai seni menyembunyikan data atau pesan.
ALGORITMA ENKRIPSI CHIPER HILL
Sebelum masuk dalam proses enkripsi chiper Hill, kita harus menentukan nilai dalam abjad. Tiap nilai dalam abjad yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel di bawah ini, dimana indeks nilainya dimulai dari 0 sampai 25 yaitu mulai dari huruf A sampai Z.
Sebelum masuk dalam proses enkripsi chiper Hill, kita harus menentukan nilai dalam abjad. Tiap nilai dalam abjad yang dimaksud dapat dilihat dalam tabel di bawah ini, dimana indeks nilainya dimulai dari 0 sampai 25 yaitu mulai dari huruf A sampai Z.
Berikut algoritma enkripsi chiper Hill :
1.Pilih matriks persegi yang bersifat invertibel dalam hal ini kita akan menggunkan matrik A berordo 2 x 2 yang memiliki determinan 1 atau -1.
1.Pilih matriks persegi yang bersifat invertibel dalam hal ini kita akan menggunkan matrik A berordo 2 x 2 yang memiliki determinan 1 atau -1.
2.Setiap 2 karakter atau abjad yang berurutan dijadikan pasangan plainteks, jika dibagian terakhir tersisa satu karakter atau 1 abjad maka harus dilakukan penambahan karakter atau abjad khayalan (dummy) untuk melengkapi pasangan terakhir.
3.Setiap pasangan plainteks diubah atau dikonversi menjadi nilai yang tertera pada tabel 1. Lalu buat ke dalam bentuk matriks berordo n x k,
4. Selanjutnya lakukan operasi perkalian antara matriks A berordo 2 x 2 yang invertibel dan matriks P.
5. Setelah diperoleh hasil perkalian dari langkah 4 maka ubah kembali nilai-nilai yang diperoleh ke dalam bentuk abjad sesuai dengan tabel 1 menggunakan modulus 26.
5. Setelah diperoleh hasil perkalian dari langkah 4 maka ubah kembali nilai-nilai yang diperoleh ke dalam bentuk abjad sesuai dengan tabel 1 menggunakan modulus 26.
Sehingga diperoleh pasangan-pasangan plainteksnya :
(9 5) (11 12) (13 0) (25 6) (15 0) (12 18) (3 24)
Hasil konversi dari angka ke huruf atau abjad :
(J F) (L M) (N A) (Z G) (P A) (M S) (D Y) ,
(9 5) (11 12) (13 0) (25 6) (15 0) (12 18) (3 24)
Hasil konversi dari angka ke huruf atau abjad :
(J F) (L M) (N A) (Z G) (P A) (M S) (D Y) ,
huruf-huruf inilah yang kemudian disebut dengan chiperteks (pesan rahasia) :
“JFLMNAZGPAMSDY “
“JFLMNAZGPAMSDY “
ALGORITMA DEKRIPS CHIPER HILL
Jika telah diketahui hasil enkripsi chiper Hill, begitupun matriks berordo 2 x 2 serta tabel konversi simbol maka proses dekripsi dapat dilakukan dengan mudah seperti membalikan proses pada enkripsi. Langkah-langkah nya, yaitu sabagai berikut :
1.Susun kembali chiperteks menjadi matriks chiper dengan terlebih dahulu mengubah simbol-simbol menjadi angka-angka sesuai pada tabel 1.
2.Tentukan invers dari matriks A berordo 2 x 2 dalam modulus 26.
3.Lalu kalikan invers matriks A berordo 2 x 2 dengan matriks chiper maka akan diperoleh matriks plainteks.
Jika telah diketahui hasil enkripsi chiper Hill, begitupun matriks berordo 2 x 2 serta tabel konversi simbol maka proses dekripsi dapat dilakukan dengan mudah seperti membalikan proses pada enkripsi. Langkah-langkah nya, yaitu sabagai berikut :
1.Susun kembali chiperteks menjadi matriks chiper dengan terlebih dahulu mengubah simbol-simbol menjadi angka-angka sesuai pada tabel 1.
2.Tentukan invers dari matriks A berordo 2 x 2 dalam modulus 26.
3.Lalu kalikan invers matriks A berordo 2 x 2 dengan matriks chiper maka akan diperoleh matriks plainteks.
(1 0) (12 1)
(0 13) (6 7) (8 3) (0 24) (0 19)
(B A) (M B) (A N) (G H) (I D) (A Y) (A T) = BAMBANGHIDAYAT
0 comments:
Post a Comment