dinamis23.blogspot.com |
Doktrin
: “All Is Number” merupakan gagasan seorang matematikawan Yunani bernama Pythagoras.
Menurut pandangan ekstrim Pythagoras bahwa “segala sesuatu adalah bilangan”.
Keyakinan ini mengakar kuat dengan ditulisnya diktum (diktat) Philolaus dengan
judul “Segala sesuatu ada karena adanya bilangan”. Hal ini tidaklah salah, sebab
di masa Pythagoras memang belum dikenal matematika. Matematika pada masanya
merupakan ilmu bilangan yang dikemudian hari menjadi bagian dari matematika,
yaitu teori bilangan.
Menurut
Pythagoras, segala sesuatu itu dapat dimengerti melalui bilangan. Menurutnya
bilangan ada dimana-mana dan seluruh jagad raya ada dibawah kendali bilangan.
Sehingga dari pandangan yang demikian itu, lahirlah beberapa pengertian bahwa
bilangan mengandung kekuatan magis (ghaib). Contohnya : bilangan 1 berarti
pembangkit bilangan, 2 berarti bilangan genap pertama yang artinya simbol
feminitas (wanita), 3 merupakan bilangan ganjil kedua yang berarti lambang
maskulinitas. Dampak lain dari doktrin Pythagoras adalah masuknya bilangan ke
dalam dunia musik yang kemudian melahirkan dua hukum Pythagoras tentang musik,
yaitu :
>> Jika
dawai/senar mempunyai panjang dua kali, maka nada yang dihasilkannya setengah
kalinya.
>> Nada yang indah
akan tercipta jika panjang dawai/senar antara dua tangga nada memiliki rasio :
16/8 untuk C, 16/9 untuk D, 8/5 untuk E, 3/2 untuk F, 4/3 untuk G, 6/5 untuk A,
16/15 untuk B, 16/16 untuk C.
Lebih
jauh lagi, Pythagoras menyatakan bahwa tidak hanya musik yang dapat dijelaskan
dengan bilangan, tetapi juga segala sesuatu. Oleh karena pandanganya inilah,
Pythagoras dikenal sebagai pencetus doktrin : “All Is Number”.
Mudah-mudahan dapat
bermanfaat bagi sobat blogger dan sering-sering berkunjung ya ...
Sumber :
Prabowo, Agung. 2013.
Matematika Menguak Indahnya Bilangan. Klaten : Intan Pariwara.
0 comments:
Post a Comment